contoh kliping seni budaya.
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
NEGERI 3 BALOHAN
TAHUN 2015
SENI
BUDAYA
Olah tubuh, olah suara dan olah rasa merupakan syarat
penting bagi seorang pemain sinetron. Kemampuan mengolah ketiga rasa tersebut
menjadikan seorang aktor siap untuk memeraknkan tokoh protagonist maupun
antagonis dengan baik dan benar. Olah tubuh dapat dilakukan dengan cara
bergerak mengikuti irama atau menari. Olah suara dapat dilakukan dengan cara
menyanyi atau membaca puisi dengan melakukan penekanan pada setiap huruf vokal.
Olah rasa dapat dilakukan dengan gerakan pantomim.
A. Teknik Dasar Akting Teater
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang akting, sebaiknya
kita mengenali apa itu seni teater. Teater berasal dari kata Theatron
(Yunani) yang artinya tempat rtukanada juga yang mengartikan gedung
pertunjukan, juga yang mengartikan panggung (Stage). Dalam arti lugs teater adalah segala
tontonon yang dipertunjukan di depan orang banyak. Sedangkan arti sempit adalah
kisah hidup dan kehidupan manusia yang diekspresikan di atas pentas, disaksikan
oleh orang banyak. Media ungkap yang digunakan yaitu: percakapan, gerak, dan
laku (Akting) dengan atau tanpa dekor, didasarkan pada konsep, naskah dengan
diiringi musik, nyanyian dan tarian.
Istilah akting, pasti sudah tidak asing. Orang sering
dikatakan berakting kalau melakukan tingkah laku yang berbeda dari biasanya,
atau bertingkah laku menirukan tingkah laku orang lain. Kalau begitu apa
sebenarnya akting? Akting adalah perwujudan peran sesuai dengan karakter yang
diinginkan oleh naskah dan sutradara baik secara fisik maupun psikis. Peran
yang dimainkan oleh aktor sebutan popular bagi pemeran teater, harus sesuai
tuntutan tokoh bila berlebihan bisa mengakibatkan over acting, atau aktingnya
berlebihan. Juga jangan sampai under acting, kekuatan aktingnya kurang.
Dari mans modal akting tersebut? Modal akting adalah
pengalaman hidup sehari-hari, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman
orang lain yang ditampilkan kembali di depan penonton.
Untuk menampilkan akting yang baik diperlukan latihan
yang tekun dan disiplin. Latihan itu meliputi olah tubuh, olah vokal, dan olah
rasa.
1. Olah Tubuh
Tubuh merupakan elemen dasar dalam bermain teater. Tubuh
menjadi pusat perhatian penonton saat seorang aktor teater di atas panggung.
Tubuh merupakan bahasa simbol dan isyarat dalam bermain teater. Tubuh melalui gestur mencerminkan karakter
atau watak yang sedang diprankan. Fleksibilitas gerak tubuh merupakan kemampuan
dasar yang harus dikuasai oleh pemain teater. Latihan olah tubuh diarahkan
untuk mendukung kemampuan pemain dalam mewujudkan akting yang baik.
Pada latihan olah tubuh, hal utama yang harus dilakukan
adalah melakukan dalam kondisi bugar, segar, dan menyenangkan. Beat semua
latihan seperti permainan yang dilakukan dengan gembira.
Mulai dengan meregangkan seluruh persendian dan otot
tubuh. Mulai dari bagian kepala sampai bagian kaki. Atau bisa dibalik dari kaki
sampai kepala.
- Bagian Kepala
- Bagian Tangan
Latihan pada tangan ditujukan untuk
mengolah persendian, kekuatan otot dan kelenturan otot tangan. Pengolahan gerak
tangan lebih variasi karena dapat dilakukan ke segala arch. Tangan dapat
dilakukan lures ke atas, ke samping, ke depan, memutar telapak tangan,
melentikkan jari-jari tangan, serta gerakan lainnya.
- Bagian Baden
Bagian badan meliputi bagian perut,
dada dan punggung. Pengolahan ketiga bagian badan ini memiliki peran penting
bagi seorang pemain teeter karena merupakan bagian yang memberikan efek pada
sikap tubuh peran.
Latihan yang dilakukan pada bagian badan ini dapat dilakukan
menggerakkan dan melentur- ken badan ke depan dengan membungkuk, ke belakang
dengan menekuk pada bagian perut sehingga tubuh melengkung ke belakang.
- Bagian Pinggul
Bagian pinggul jugs penting untuk
diolah agar gerakan tubuh lebih lemur dan fleksibel. Pada bagian pinggul,
gerakan tubuh dapat dilakukan ke camping, ke depan, dan membungkuk.
- Bagian Kaki
Kaki memiliki peran penting. Kekuatan
kaki perlu dilatih sehingga kits dapat tetap tegak berdiri di atas panggung.
Berdiri di atas satu kaki merupakan salah satu Latihan keseimbangan tubuh.
2. Olah Suara
Seorang pemain teater hares memilikikemampuanmengolah
suara yang baik. Suara merupakan faktor penting karena sebagai penyampai, pecan
kepada penonton. Penguasaan intonasi, diksi, artikulasi Setiap kata yang
diucapkan hares jelas dan wajar sesuai dengan tuntutan karakter tokoh yang
diperankan.
Seorang aktor perlu latihan olah suara dengan
tahapan-tahapan tertentu. Latihan olah suara dapat dilakukan dengan mengucapkan
kata vokal seperti a, i, u, e, o sesuai dengan bentuk mulut.
Nah, sekarang cobalah berlatih bentuk mulut dalam pengucapan
huruf vokal a, i, u, e, o.
Dalam latihan olah suara, terutama yang berhubungan
dengan membaca naskah atau puisi, perlu di perhatikan jugs tekanan kata, jiwa
kalimat, tempo, dan irama.
- Tekanan kata: tekanan pada kata tertentu yang perlu ditonjolkan
dalam suatu kalimat untuk suatu kepentingan.
Contoh berikut ini yang digaris bawahi adalah kata yang
perlu mendapatkan penekanan. Penekanan kata dari kalimat utuk menonjolkan isi
perasaan dan pikiran dari kalimat itu.
·
Sepuluh tahun yang lalu dia
terbaring.
·
Sepuluh tahun yang lalu dia
terbaring.
·
Sepuluh tahun yang lalu dia
terbaring.
·
Sepuluh tahun yang lalu dia
terbaring.
·
Sepuluh tahun yang lalu dia
terbaring.
·
Sepuluh tahun yang lalu dia
terbaring.
- Jiwa kalimat merupakan usaha atau teknik menghidupkan kalimat
dengan bantuan emosi suara.
Latihkan kata "apa" dengan perasaan yang
berbeda-beds.
•
(sedih) Apa?
•
(gembira) Apa?
•
(march) Apa?
•
(benci) Apa?
•
(malas) Apa?
•
(gairah) Apa?
•
(mengharap) Apa?
•
Dan seterusnya.
- Tempo dan irama
Tempo dan irama adalah pengolahan
suara dengan memperhatikan dinamika, artinya suara yang dihasilkan tidak
monoton tetapi bervariasi. Latihan mengucapkan kata dan kalimat dengan berbagai
irama yang berbeda, cepat, lambat, tegas, mendayu-dayu, dan sebagainya.
3. Olah Rasa
Akting pada dasarnya menampilkan keindahan dan
keterampilan seorang aktor dalam mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan,
dan sosok peran yang sedang dimainkan sesuai dengan karakter. Aktor hares
memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yang bukan dirinya sendiri. Tentu
hal itu bisa terjadi kalau mampu berkonsentrasi mengolah rasa, dan emosi. Untuk itu
seorang pemain tester perlu melatihkan konsentrasi, perasaan, emosi dengan
latihan olah rasa.
a. Latihan konsentrasi
Latihan konsentrasi adalah latihan memusatkan pikiran
kits pada suatu objek sesuai dengan tujuan. Misalnya pikiran fokus pada hapalan
naskah, lawan main, dan pada permainan di atas panggung. Pikirannya tidak
terbagi dengan berbagai hal yang lain.
Lakukan latihan permainan kosentrasi, dua orang
berhadapan, sate orang ditugaskan untuk diam tanpa ,emosi, sementara kawanmu
berusaha menggoda sekuat tenaga bahkan sampai lawannya tertawa. Lakukan
sebaliknya, atau permainan konsentrasi memandang bends tertentu tanpa boleh bicara,
sementara teman lain tiba-tiba mengganggu dengan bunyi-bunyian, atau mengajak
bicara dan mengajak pergi tergodakah? Kalau masih tergoda masih belum
konsentrasi, cobs lagi dengan permainan yang lain.
b. Latihan imajinasi
Latihan ini adalah latihan mengolah days khayalmu,
seolah-olah hal itu ter adi saat ini dan kamu rasakan. Bisa dilakukan
sendiri-sendiri atau berimajinasi bersama. Lakukan permainan imajinasi,
misalnya kamu berimajinasi pergi berpetualangan ke hutan belantara, mendaki
puncak yang tinggi, menuruni jurang yang curam dan bertemu dengan berbagai
binatang baik yang jinak maupun yang buss. Jugs menemukan berbagai situasi
seperti air terjun yang menyegarkan, pohon yang tumbang, kehujanan atau pun
merasakan gunung yang akan meletus.
peran yang sedang ktor hares memiliki I yang bukan
dirinya nampu berkonsentrasi corang pemain tester saan, emosi dengan Latihan ini
bisa kamu tentukan suasana-suasana yang berbeda tiap latihannya sehingga
imajinasi kamu menjadi beragam dengan berbagai situasi, seperti ke kota-kota,
laut, sawah dll.
Lakukanlah permainan imajinasi ini dengan temantemanmu
pasti menyenangkan.
c. Latihan Ingatan emosi
Latihan ini adalah latihan mengingat-ingat lagi berbagai
emosi yang pernah kamu alami ataupun pernah melihat orang lain dengan emosinya.
Seperti melihat orang sedih, gembira, marsh, kecewa, rage-rage, putus ass,
kegelian, lucu, tertawa terbahak-bahak dan berbagai emosi lainnya. Kemudian
emosi-emosi itu ditampilkan satu persatu saat latihan sehingga akan tampak
dalam ekspresi wajah dan tubuh.
Ingat-ingat dan tampilkanlah salah satu emosi tersebut
dan temanmu akan melihat ekspresimu dengan menarik. Cari lagi bentuk-bentuk
atau beat sendiri permainanpermainan tentang konsentrasi, imajinasi, dan
ingatan emosi sehingga latihan teatermu menjadi kreatif jugs menyenangkan.
B. Mementaskan Teater
Saat-saat terindah dalam semua rangkaian proses seni teater adalah
pementasan. Semua mats tertuju pada panggung yang telah kita persiapkan
sedemikian rupa disesuaikan dengan tuntutan pementasan. Banyak orang yang
bekerja dalam pementasan. Yang paling penting adalah saatnya kita menampilkan
basil proses latihan akting kita dengan sebaikbaiknya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat mementaskan karya teater adalah
seluruh kepanitiaan yang terlibat harus konsentrasi penuh, jangan sampai
terjadi kesalahan dari apa yang direncanakan. Hadapi sernuanya dengan
ketenangan. Juga menjaga kekompakan dalam bekerja sama sehingga pementasan akan
berhasil dengan baik.
1. Melaksanakan
Pementasan
Pada saat pelaksanaan ada beberapa,hal yang penting
dilakukan berkaitan dengan pementasan teater, sebagai berikut.
- Tata Rias
Tata rias memiliki peran penting
dalam pementasan teater. Tata rias dapat mengubah dan menguatkan karakter
tokoh. Wajah muds dapat diubah menjadi tea. Tata rias jugs dapat mengubah kulit
seolah-olah terluka atau bahkan anggota tubuh seolah-olah ada yang patch. Tata
rias di dalam teater disebut dengan tata rias karakter
- Tata Busana
Tata busana juga memiliki peran
penting di dalam penampilan seorang tokoh. Tata busana dapat menunjukkan
karakter tokoh yang diperankan. Peran pengemis, tata busana yang dipakai akan
berbeda dengan peran raja. Tata busana juga berfungsi untuk menguatkan karakter
tokoh di dalam pementasan teater.
Pementasan teater dengan cerita fabel
tentu tata busana disesuaikan dengan peran. Tokoh harimau memakai tata busana
seperti harimau yang berbeda dengan tokoh kancil. Tata rigs dan tata busana
merupakan satu kesatuan tak terpisahkan.
- Tata Suara
Tata suara pada pementasan teater
memiliki arti penting karena penyampaian pesan dilakukan dengan cars berdialog.
Tata suara, tidak hanya mencakup sound system saja tetapi juga tata suara
pemain itu sendiri. Peralatan tata suara, dirancang dengan baik sehingga dialog
dapat terdengar jelas.
Tata suara juga mencakup aspek musik,
pengiring sebagai ilustrasi suasana. Perlu penempatan secara matang musik
pengiring dengan menggunakan kaset atau iringan langsung. Musik. pengiring
merupakan kesatuan dalam pementasan teater.
- Tata Panggung
Ada beberapa jenis tata panggung. Ada
yang berbentuk lingkaran dan tapal kuda. Tata panggung di luar atau di dalam
gedung juga memiliki kakteristik tersendiri. Jika tata panggung di luar (outdoor)
diperlukan tata suara memadai karena adanya gangguan dari sekeliling. Penataan
suara tentu akan berbeda dengan tata panggung di dalam gedung (indoor).
Tata panggung juga, berhubungan dengan setting atau latar cerita
yang dipentaskan. Manajemen panggung perlu memperhitungkan secara
cermat jeda untuk mengganti Tatar panggung sehingga pementasan akan berjalan
mengalir.
- Tata Lampu
Tata lampu pada pementasan teater
mempunyai and penting,.Tata lampu berfungsi untuk membangun suasana. hka
pementasan teater dilaksanakan Siang hari dan di ruang terbuka, tidak
diperlukan tats lampu.
Tata lampu tidak hanya mencakup lampulampu
panggung saja, tetapi juga lampu yang merupakan bagian dari setting panggung
seperti penggunaan lampu teplok atau petromak untuk menunjukkan suasana, rumah
pedesaan zaman dulu.
2. Evaluasi
Pelaksanaan Pementasan
Pada akhir pementasan, perlu dilakukan evaluasi. Saat
evaluasi, kebesaran hati kamu sangat diperlukan untuk menerima kritik dan
masukan semua yang telah karilu kerjakan. Tanggapi semua saran dan masukan
untuk sesuatu yang lebih baik lagi. Tujuan evaluasi antara lain seperti
berikut.
1.
Mengetahui kekurangan dan
kelebihan pelaksanaan pementasan.
2.
Umpan balik untuk perbaikan
pada tahun berikutnya.
3.
Saling menghargai kerja tim.
4.
Hasil akhir merupakan hasil
kerja tim bukan perorangan.
Post a Comment Blogger Facebook