Diantara sembilan orang yang dilantik Jokowi menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), terdapat satu nama yang dikritik keras oleh Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tomagola.
“Astagfirullah, Bos Judi, Jan Darmadi alias Apiang dilantik hari ini jadi Anggota Wantimpres! Pemberi pertimbangan judi?” kata Thamrin melalui akun twitternya @tamrintomagola.
Thamrin secara terbuka mempertanyakan kebijakan Jokowi melantik bos judi tersebut. Ia juga menyebut kepada Jusuf Kalla, Megawati dan Surya Paloh dalam kritiknya.
“Oh Jokowi, Kalla, Mega dan Palloh, bencana apa lagi yang ingin kalian timpakan atas bangsa ini ? Bos judi PENASEHAT PRESIDEN ?” tambahnya.
Selain Thamrin, sejumlah pihak lain juga mengkritik kebijakan Jokowi tersebut. Diantaranya adalah aktivis 77 M Hatta Taliwang. Ia menilai, pemilihan Wantimpres seharusnya melihat rekam jejak kandidatnya. Pasalnya, posisi Wantimpres merupakan bapak bangsa yang akan memberikan pertimbangan bijak kepada presiden.
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen menilai pelantikan Jan tidak masuk akal. Karena ia telah memiliki citra buruk dalam sejarah Indonesia.
“Saya tidak mengerti mengapa presiden memilih Jan yang pernah jadi raja judi,” katanya seperti dikutip Republika Online, Selasa (20/1/2015).
Seperti dirilis Dakwatuna, Jan Darmadi dikenal sebagai Bos SDSB, sumbangan sosial berhadiah berkedok judi. Saat ini status Jan adalah sebagai politikus Partai Nasdem, yang pada Pilpres 2014 lalu, Nasdem bersama PDIP adalah partai utama pendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Vivanews menambahkan, Jan mencapai kesuksesannya ketika Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikit mengeluarkan izin perjudian pada pertengahan 1967. Jan diduga sebagai pemilik beberapa tempat perjudian di Petak IX, Copacobana, Lofto Fair Hailal dan Jakarta Theater kala itu.
komentar yang relevan di bawah.
Post a Comment Blogger Facebook